
Banyak orang tertipu dengan maraknyaperedaran oli palsudi pasaran, semua itu akibat sulitnya membedakan manaoli aslidan mana yang palsu. Kebanyakan orang umumnya hanya tahu membedakanoli palsu dengan asli itu dicium dari baunya. Sepertinya hal itu bukan lagi menjadi sebuah patokan.
"Nggak bisa juga karena mayoritas oli tuh nggak dikasihpewangi, ada oli yang dikasihpewangiitu biasanya oli oli yang buatmesin2 tak." "Tapi kalau mesin biasa mayoritas tidak dikasih pewangi," kata Shofwatuzzaki, Shell Lubricant Technical Advisor Indonesia. Jadi bau itu enggak bisa jadi patokan. "Secara visual bau itu juga sulit untuk jadi patokan oli ini asli atau enggak," jelas Zaki panggilan akrabnya.
Kendati demikian, Zaki mengatakan, ternyata oli juga bisa mengalami kerusakan saat berpacu di dalam mesin. "Sebetulnya konsepnya kalau dari sisi oli itu diganti setelah sudahrusak. Nahrusakolinya kapan kita sebenarnya nggak tahu pasti karena tergantung jenismesin, pemakaian dan bahan bakarnya," ujarnya. Menurutnya ada tiga kategori sifat oli yang membuatrusakpadamesin. Pertama asam, kedua kekentalan tidak standar dan ketiga solid pada partikel kepadatannya.
"Asam itu bikin korosi pada komponenrusakatau kentalnya nggak standar itu membuat gesekan dimesin itu tambah parah," tambah Zaki.